2 Penjualan (Selling) Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut. 3) Pembelian (Buying) Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian.
Terjun ke dunia bisnis mungkin adalah cita-cita kaum milenial di zaman sekarang. Dengan mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan tentu akan lebih besar dibandingan sekedar pendapatan pasif yang hanya didapat melalui bekerja dengan orang lain bukan? Penjualan konsinyasi adalah salah satu solusi yang bisa mengatasi masalah-masalah perbisnisan. Kendala bisnis yang pasti sering dialami seperti, modal yang belum memadai, belum menemukan partner bisnis yang tepat, dan keraguan akan kurangnya kemampuan mengenalkan dan mengkomersilkan produk yang akan ditawarkan bisa diselesaikan dengan penjualan konsinyasi. Lalu sebenarnya, penjualan konsinyasi adalah apa? Simak penjelasannya di artikel ini. Baca juga Apa Itu Sistem Konsinyasi? 5 Hal Penting Mengenai Sistem Konsinyasi yang Wajib Kamu Tahu! Apa yang Dimaksud dengan Penjualan Konsinyasi? Mungkin masih banyak yang belum mendengar tentang materi penjualan konsinyasi, pasti kita bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan konsinyasi pengadilan itu sendiri. Pengertian konsinyasi itu sendiri adalah menitipkan suatu barang dari si pemilik barang tersebut kepada pihak kedua yaitu penjual tujuannya agar barang tersebut untuk dijual. Sistem konsinyasi dikenal dengan nama “Consignment”. Baca juga Contoh Surat Konsinyasi dan 3 Tips Hal yang Harus Diperhatikan Karakteristik Penjualan Konsinyasi Setelah mengetahui pengertian dari penjualan konsinyasi, kita juga perlu mengetahui beberapa karakteristik penjualan konsinyasi, karakteristiknya adalah sebagai berikut Hak milik atas barang masih berada pada pemilik barang consignor, sehingga barang-barang konsinyasi akan disusun sebagai persediaan oleh pemilik barang. Barang konsinyasi tidak dimasukkan dan tidak diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak komisioner. Pihak pemilik barang consignor berkewajiban sepenuhnya terhadap semua biaya yang berkaitan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan bagi pihak yang bersangkutan. Distribusi barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak bisa dipakai sebagai kriteria untuk mengakui bertambahnya pendapatan, baik bagi pemilik barang maupun bagi komisioner sampai saat barang dijual kepada pihak ketiga yaitu konsumen. Komisioner dalam pelaksanaan melakukan penjualan mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan dan keutuhan barang-barang konsinyasi yang sudah diterimanya. Sehingga, kemampuan dan sikap yang bertanggung jawab harus dijalankan sampai dengan terjualnya barang konsinyasi kepada pihak ketiga. Contoh Penjualan Konsinyasi Contoh penjualan sistem konsinyasi brainly yang laris manis adalah sektor baju dan sepatu olahraga, seperti Supreme, Diadora, Nike, dll. Merk-merk tersebut agak sulit ditemukan yang original di Indonesia sehingga kamu harus mencarinya di e-commerce luar negeri. Jika ada penjual konsinyasi produk tersebut, akan sangat laris di tanah air dalam beberapa tahun ke depan. Bagaimana Penjualan dengan Sistem Konsinyasi? Pihak kedua yakni si penjual komisioner yang akan menjual produk dari pihak pertama yaitu pemilik barang consignor yang akan dititip jual. Consignor adalah pihak yang menawarkan atau memberi barang/produk kepada penjual komisioner untuk dititip jual. Nantinya, besaran harga dan keuntungan yang didapatkan akan berdasarkan dari ketetapan masing-masing pihak atau dari kesepakatan kedua belah pihak, misalnya berupa sistem bagi hasil, atau penjual dapat menetapkan harga baru untuk produk yang akan dijual. Pihak kedua atau penjual bisa mendapatkan keuntungan dengan menetapkan penjualan diatas harga yang ditetapkan oleh pihak pertama dengan besaran sekian persen. Bisnis konsinyasi cukup subur di Indonesia, dimana sebagian besar di sektor baju, sepatu, dan sektor makanan dan minuman. Apa Perbedaan Penjualan Biasa dengan Penjualan Konsinyasi? Perbedaannya yaitu pada penjualan biasa, biasanya hak milik barang telah sepenuhnya di tangan penjual. Setelah barang konsinyasi telah dikirim oleh pihak distributor kepada penjual, sedangkan pada penjualan konsinyasi hak milik barang tetap berada di pihak pertama. Hak milik dikatakan telah berpindah alokasi jika barang telah terjual oleh komisioner kepada pihak lainnya dalam hal biaya operasional yang berkaitan dengan barang yang dijual. Dalam transaksi penjualan seperti biasanya, segala biaya operasional yang berhubungan dengan barang yang dijual ditanggung oleh pihak penjual. Perlu diketahui bahwa, dalam model bisnis konsinyasi semua biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi tetap akan ditanggung oleh pihak pertama yaitu si pemilik barang. Pihak penjual tidak akan terlalu fokus bahwa produk yang dititip jual belikan harus memiliki target penjualan berapa per hari atau dalam sebulannya memiliki target yang harus terjual. Apakah Alasan Komisioner Menerima Perjanjian Konsinyasi? Perjanjian dalam pengertian penjualan konsinyasi adalah bentuk kerja sama. Sistem kerjasama ini melibatkan kedua belah pihak yang saling berkaitan dalam perjanjian penjualan barang. Dimana manfaat konsinyasi dalam hal ini salah satu pihak merupakan pemilik barang dan pihak lainnya merupakan penjual. Pemilik barang yang menitipkan barang dagangan disebut dengan konsinyor. Komisioner menerima perjanjian karena ada faktor pertimbangan yang sifatnya bisa menguntungkan komisioner. Misalnya, beban risiko kerugian tidak ada dan ketersediaan barang barang yang tidak terjual atau melewati kadaluarsa, rusak, sehingga opsi lain seperti menurunkan harga jualnya, atau bisa dikembalikan kepada pemiliknya. Komisioner hanya cukup menyediakan modal cukup tempat yang dibutuhkan untuk menjual barang dari si pemilik dan keuntungan akan bisa diperoleh dengan perjanjian konsinyasi. Selain itu, komisioner dalam menerima perjanjian memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya. Apa Keuntungan dan Kerugian Sistem Konsinyasi? Ada beberapa keuntungan dalam melakukan model bisnis konsinyasi sebagai berikut Produk yang dipasarkan bisa lebih luas pada toko yang sudah memiliki pelanggan tetap. Menghemat biaya modal sehingga komisioner bisa lebih fokus dalam mengelola kualitas produk sendiri. Produk kerjasama sistem konsinyasi dijual tanpa perlu mengeluarkan modal biaya. Komisioner lebih fokus terhadap pengembangan dan kualitas produk yang akan dipasarkannya. Jika barang tidak laku atau rusak maka komisioner tidak akan menanggung dan mengalami kerugian atas produk tersebut. bertambahnya barang atau produk konsinyasi akan membuat penjual menambah jumlah barang yang dijual dalam etalase tokonya. Kerugian sistem penjualan konsinyasi sebagai berikut Risiko kerugian yang mungkin disebabkan jika salah dalam memilih mitra kerja sama komisioner. Jika komisioner yang kamu pilih mampu menjual produk dengan baik atau produk tersebut kurang laku, maka Anda dapat mengalami kerugian. Terkadang produk penjualan konsinyasi, biasanya komisioner tidak akan mempromosikan produk Anda. Sistem pembayaran yang bukan harian, ada yang mengikuti sistem pembayaran dari penjual biasanya per minggu atau per bulan, tergantung dengan apa yang sudah disepakati. Kesimpulan Model bisnis konsinyasi atau metode penjualan titipan sudah sangat umum terjadi pada masa ini, terutama kalangan menengah ke bawah. Berbagai toko hingga warung kecil yang menjual barang titipan dari pemilik produk, contohnya makanan dan minuman yang dibuat sendiri oleh pemilik produk biasanya berasal dari industri rumahan. Jika kita lihat dari sisi kelebihan dan keuntungan yang ditawarkan model bisnis konsinyasi, berminatkah kamu untuk mencobanya? Adakah resiko dari bisnis konsinyasi? Bisa jelaskan resiko menggunakan konsinyasi? Dengan demikian, jangan lupa untuk tetap mempertimbangkan segala faktor resiko kelemahannya juga sebelum mencoba usaha jenis ini. Semoga kamu dapat mengoptimalkan bisnis konsinyasi ini dengan berbagai cara yang tepat, termasuk melakukan pertimbangan terhadap lokasi toko dan kinerja penyalur. Selain itu, usahakan untuk selalu menjalin komunikasi yang baik dengan mitra bisnis kamu agar model bisnis konsinyasi dapat meraih sukses. Ginee Omnichannel Model bisnis yang bisa Anda terapkan ketika berjualan di marketplace bisa dalam bentuk apa saja, yang penting Anda bisa mengelola bisnis Anda dengan baik dan benar. Mengalami kendala mengelola online shop Anda? Gak usah khawatir! Ginee Omnichannel hadir untuk Anda. Kenapa harus pakai Ginee? Gini, lho, di Ginee Indonesia ada banyak fitur-fitur bermanfaat yang bisa Anda gunakan seperti Ginee Ads. Kalau Anda pasang iklan di banyak platform digital, Ginee Ads bakal membantu Anda mengurus akun-akun iklan Anda biar efektivitas iklan bisa meningkat. Yuk, daftar Ginee sekarang dan dapatkan free trial 7 hari full! Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE! Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online AndaUpdate secara otomatis pesanan dan stokMengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudahMemproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistemMengelola penjualan dengan sistem manajemen digitalMembership dan database pelanggan secara menyeluruhPrediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di GineeMemantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
Secaraumum Sistem Penjualan Konsinyasi merupakan suatu perjanjian antara dua pihak dimana salah satu pihak sebagai pemilik barang atau produsen menyerahkan barangnya kepada pihak tertentu untuk menjualnya. Jika Pihak Penyalur menjual Produk tersebut maka akan mendapatkan komisi tertentu.
Dalam dunia manajemen bisnis, terdapat beragam metode kerja sama yang menguntungkan, salah satunya adalah konsinyasi. Sistem kerja satu ini tengah naik daun. Pasalnya, ia memungkinkan produsen untuk menjual produk mereka dengan lebih mudah. Tak hanya itu, konsinyasi juga dikenal sebagai salah satu metode kerja sama yang paling hemat biaya. Nah, dalam artikel kali ini, Glints akan bahas serba-serbi konsinyasi, mulai dari arti, kelebihan dan kekurangan, beserta tips jitu untuk menjalankannya. Yuk, simak pemaparan lengkap Glints dalam rangkuman di bawah ini! Apa Itu Konsinyasi? © Sebelum membahas kelebihan dan kekurangannya, pertama-tama kita perlu mengulas definisi konsinyasi. Menurut Investopedia, konsinyasi adalah sebuah kesepakatan di mana produk diberikan kepada pihak ketiga yang berwenang untuk menjual. Pihak pemilik barang atau consignor nantinya menerima persentase revenue dari penjualan dalam bentuk komisi. Hal ini merupakan salah satu aspek yang membuat konsinyasi populer. Sebab, terkadang persentase komisinya hadir dalam jumlah yang sangat besar. Namun, consignor tidak memerlukan pembayaran langsung dari pihak ketiga. Pihak ketiga juga memiliki opsi untuk mengembalikan barang yang tidak terjual kepada consignor jika mereka tidak dapat menjualnya. Kesepakatan konsinyasi sendiri dibuat untuk berbagai macam produk, seperti karya seni, pakaian dan aksesori, hingga buku. Misalnya, saat seorang desainer memiliki perjanjian konsinyasi dengan butik lokal, mereka akan mengizinkan butik tersebut untuk menyimpan 40% dari keuntungan untuk setiap item pakaian. Nah, beberapa jenis penjualan ritel juga dapat dipandang sebagai bentuk khusus dari konsinyasi, di mana produsen mengandalkan toko eceran untuk menjual produk kepada konsumen. Toko barang bekas dan thrift shop sekarang juga sudah mulai dikaitkan dengan praktik konsinyasi. Meskipun demikian, konsinyasi biasanya tidak mencakup toko ritel raksasa seperti supermarket populer yang membeli barang langsung dari grosir. Kelebihan dan Kekurangan Konsinyasi © Seperti yang sudah Glints paparkan, konsinyasi adalah sistem kerja sama yang tengah naik daun di dunia bisnis. Pasalnya, metode satu ini mampu menghasilkan revenue tinggi dengan biaya operasional yang murah. Meskipun demikian, kesepakatan kerja ini tak jauh berbeda dengan metode bisnis yang lain. Dalam arti, ia memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang patut diperhatikan oleh consignor dan pihak ketiga. Penasaran seperti apa? Menurut Indeed dan A Better Lemonade Stand, berikut adalah daftar dan penjelasannya. 1. Kelebihan untuk consignor Pada dasarnya, konsinyasi adalah sistem kerja sama yang sangat menguntungkan bagi consignor. Pasalnya, ia menghilangkan kebutuhan mereka untuk membuka toko dan mengurangi biaya-biaya lainnya. Beberapa manfaat lain dari penjualan konsinyasi bagi consignor termasuk mengurangi persediaan dan biaya penyimpanan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk membuat daftar penjualan barang mengurangi biaya overhead dan infrastruktur meningkatkan customer reach 2. Kekurangan untuk consignor Meskipun konsinyasi adalah sistem kerja sama yang menguntungkan, tetap ada kekurangan yang harus diperhatikan consignor. Beberapa kekurangan ini cukup menantang, tetapi bisa ditanggulangi dengan perencanaan yang tepat. Berikut adalah daftarnya Margin pendapatan lebih kecil karena tidak menjual langsung pada pelanggan. Tanggung jawab meningkat bila ada produk yang tidak laku. Produk akan sulit untuk dipromosikan. Biaya operasional yang difokuskan pada hubungan dengan pihak ketiga. 3. Kelebihan untuk pihak ketiga Konsinyasi adalah sistem yang cukup menguntungkan bagi pihak ketiga atau penjual. Sebab, mereka tak perlu membeli produk consignor dan bisa mengembalikan barang yang tak terjual. Nah, berikut merupakan daftar keuntungan konsinyasi yang dirasakan oleh pihak ketiga. mengurangi risiko kerugian dengan tidak harus membayar barang di muka persediaan dan penawaran produk yang diperluas peluang pendapatan meningkat secara drastis penyimpanan berkurang karena barang yang tidak terjual akan dikembalikan pada consignor 4. Kekurangan untuk pihak ketiga Meskipun konsinyasi adalah cara yang bagus untuk meningkatkan pendapatan pihak ketiga, ada beberapa tantangan potensial yang harus diperhatikan. Beberapa tantangan yang mungkin dialami sebagai penerima barang atau pihak ketiga meliputi Ketergantungan atas consignor untuk produk baru. Tantangan untuk mengelola produk milik consignor. Tanggung jawab untuk mengembalikan barang yang tidak terjual. Jika produk tidak laku, pihak ketiga mengalami kerugian dari sisi operasional yang cukup besar. Tips Menjalankan Konsinyasi © Setelah melihat kelebihan beserta kekurangan konsinyasi, kamu harus tahu cara menjalankannya dengan baik. Seperti yang sudah kamu ketahui, konsinyasi adalah metode kerja sama yang melibatkan dua pihak Kedua pihak ini dapat meraih untung maksimal asalkan mampu mengikuti langkah-langkah yang tepat. Nah, berikut ini adalah sejumlah tips jitu untuk menjalankan metode konsinyasi. 1. Bentuk perjanjian yang menguntungkan Salah satu tips supaya proses konsinyasi bisa berjalan lancar adalah membentuk perjanjian yang menguntungkan. Isi perjanjian tidak boleh merugikan salah satu pihak dan harus mengurangi kerugian yang mungkin terjadi di masa mendatang. Klausa seperti besaran komisi, biaya tambahan, periode konsinyasi, tagihan, serta kebijakan pengiriman harus disepakati dengan jelas. 2. Pilih mitra kerja sama secara selektif Menurut A Better Lemonade Stand, tips menjalankan konsinyasi selanjutnya adalah memilih mitra kerja sama dengan selektif. Di sini, kamu sebagai consignor atau penjual wajib memeriksa rekam kerja calon mitra bisnis. Hal ini penting dilakukan guna mencegah kerugian ataupun penipuan. 3. Atur display produk Mengatur display produk adalah tips jitu berikutnya untuk menjalankan metode konsinyasi. Cara produk ditampilkan oleh toko akan menentukan hasil penjualannya. Selain itu, semakin banyak pelanggan yang melihat produkmu, peluangnya untuk terjual pun akan ikut meningkat. Maka dari itu, pastikan untuk mengatur posisi barang di toko dengan baik. Kamu bisa berdiskusi dengan pemilik toko mengenai hal ini secara profesional. 4. Selaraskan toko dengan produk yang dijual Melansir Money Crashers, tips terakhir untuk menjalankan konsinyasi adalah menyelaraskan toko dengan produk yang dijual. Sebagai consignor maupun pihak ketiga, penting sifatnya untuk memilih toko yang tepat. Pasalnya, hal ini memiliki pengaruh yang besar pada penjualan produk kamu nantinya. Sebagai contoh, apabila kamu menjual produk pakaian dengan harga tinggi, ia tidak akan cocok untuk dititipkan pada toko ritel kecil. Justru, produk tersebut bisa dititipkan pada butik, clothing store, atau tempat lainnya yang kira-kira sesuai. Itulah pemaparan singkat Glints mengenai konsinyasi, mulai dari arti hingga tips menjalankan. Intinya, konsinyasi adalah sebuah kesepakatan antara dua pihak, di mana produk milik produsen diberikan kepada pihak lain untuk dijual. Sistem kerja sama ini sedang meningkat popularitasnya karena terbukti menguntungkan. Meskipun demikian, supaya bisa berjalan dengan lancar, jangan lupa untuk ikuti tips-tips yang sudah Glints paparkan, ya. Nah, selain penjelasan di atas, dapatkan informasi lainnya seputar dunia bisnis di kanal Business Dev Glints Blog. Di sana, Glints sudah sediakan banyak artikel seputar istilah, tips, dan tren bisnis hanya buat kamu. Menarik bukan? Yuk, langsung cek kumpulan artikelnya sekarang. Gratis! What Is Consignment? Consignment How to Make Money Selling on Consignment – Tips, Pros & Cons What Is Consignment? With Definition and Example
Begitujuga dalam hal sistem penjualan, ada satu sistem yang bisa sobat Mibi adopsi jika ingin membuka usaha baru. Definisi Konsinyasi. Namanya, sistem barang konsinyasi yang diartikan sebagai cara penjualan dimana melibatkan antara pemilik barang yang menitipkan sejumlah barang dagangannya kepada penjual dengan membuat persyaratan-persyaratan
Konsinyasi – Di dalam dunia bisnis akan selalu berkaitan dengan hal transaksi jual beli, sehingga akan selalu ada penjual dan pembeli. Dengan kata lain, tanpa adanya penjual dan pembeli, maka dunia bisnis tidak akan berjalan dengan lancar. Penjual dan pembeli ini akan saling memberikan keuntungan, penjual akan menghasilkan keuntungan dari produk yang dijual dan pembeli bisa menggunakan produk dari penjual. Sudah menjadi hal yang umum bagi para pegiat yang melakukan bisnis kalau kerja sama menjadi salah satu kunci sukses dalam mengembangkan suatu bisnis. Kerja sama yang dilakukan harus saling menguntungkan satu sama lain. Apabila suatu kerja sama tidak saling menguntungkan, maka akan ada pihak yang dirugikan dan bisa menyebabkan kerja sama gagal, sehingga bisa menghambat perkembangan suatu bisnis. Oleh sebab itu, ketika kita melihat suatu bisnis yang sudah besar pasti dibaliknya ada kerja sama yang telah disepakati. Supaya kerja sama bisa saling menguntungkan, maka sebagian pebisnis membuat perjanjian kerja sama. Perjanjian kerja sama ini harus disepakati oleh kedua belah pihak agar tidak terjadi kecurangan. Kerja sama ini sebenarnya banyak sekali bentuknya, sehingga setiap orang atau kelompok yang menjalankan suatu bisnis harus memilih kerja sama yang benar-benar bisa menguntukan dan bisa mengembangkan sebuah bisnis. Salah kerja sama yang sangat bermanfaat untuk perkembangan suatu bisnis adalah konsinyasi. Kerja sama ini dilakukan dengan menjual suatu produk yang diambil dari produsen yang kemudian produk itu dijual kembali. Misalnya, ada sebuah toko yang memberikan penawaran kerja sama untuk menjual produknya kepada Anda, kemudian keuntungan dari penjualan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang sudah disepakati. Dengan adanya kerja sama seperti itu, maka risiko untuk mendapatkan kerugian akan lebih kecil karena barang yang dijual bukan diproduksi langsung, melainkan dari produsen. Selain itu, konsinyasi ini bisa mengembangkan suatu bisnis yang sedang dirintis karena produsen akan mengetahui apakah produknya bisa diterima oleh orang banyak atau tidak, sehingga bisa mengevaluasi apa yang harus dipertahankan dari suatu produk dan apa yang harus diperbaiki dari suatu produk. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan melakukan penjualan konsinyasi? Supaya kamu mengetahui lebih dalam tentang penjualan konsinyasi, maka bisa membaca artikel ini sampai habis, Grameds. Jadi, selamat membaca. Pengertian Konsinyasi Tips Penjualan Konsinyasi Agar Saling Menguntungkan1. Harus Memiliki Perjanjian Konsinyasi yang Saling Menguntungkan2. Pilihlah Produk yang Sesuai Dengan Toko3. Harus Mengenali Produk Dengan Baik4. Produk yang Dijual Harus Dipastikan Diletakkan di Tempat yang Terlihat5. Harus Berpikir Kerja Sama Untuk Waktu yang LamaKeuntungan Penjualan KonsinyasiUntuk Pengirim Produk Consignor1. Tidak Perlu Menyewa Toko2. Memperkenalkan Merek Barang3. Peluang Barang Laris Lebih Besar4. Tidak Perlu Membayar Penyimpanan5. Mudah Mengetahui Barang Laku dan Tidak Laku6. Bisa Menjalin Hubungan Lebih Lama dengan Pengecer7. Menambah KeuntunganUntuk Penerima Produk Consignee1. Tidak Perlu Membayar Barang2. Barang Tidak Laku Bisa Dikembalikan3. Terhindar dari Kehabisan Stok Barang4. Barang yang Dititipkan Bisa Membuat Pelanggan Baru TertarikKekurangan Penjualan Konsinyasi Untuk Pengirim Produk Consignor1. Tidak Mendapatkan Pembayaran di Awal 2. Bisa Mengalami Kerugian yang Cukup Banyak3. Harus Mengambil Barang yang Tidak Laku4. Tidak Semua Barang Cocok dengan Penjualan Konsinyasi Untuk Penerima Produk Consignee1. Harus Memberi Ruang2. Bisa Memunculkan Konflik Jika Barang Konsinyasi Jenisnya Sama3. Pengirim Barang Tidak Mau Menanggung KerusakanContoh Konsinyasi1. Penjualan Konsinyasi Antara Produsen Besar dengan Toko Ritel yang Berskala Kecil2. Penjualan Konsinyasi Antara Toko Besar dengan UMKMBuku Tentang BisnisArtikel Terkait Istilah Bisnis Dalam memahami suatu hal, sudah seharusnya kalau harus mengetahui pengertiannya, begitu juga dengan pengertian dari konsinyasi. Konsinyasi itu sendiri sebenarnya bukan hanya terkait pada bidang bisnis saja, tetapi juga terkait bidang hukum. Dalam bidang hukum, konsinyasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang di mana sudah ada uang yang dititipkan kepada pengadilan. Pada umumnya, konsinyasi dalam bidang hukum terjadi ketika ada seorang penagih utang yang menolak untuk menerima pembayaran dari tertagih hutang. Sementara itu, konsinyasi dalam bidang bisnis bisa dibilang sebagai suatu kerja sama yang dilakukan oleh pemasok atau pengirim barang dengan pengecer atau penerima barang. Dalam konsinyasi ini, pengirim barang akan memberikan ketersediaan barang atau produk kepada penerima barang. Meskipun memberikan ketersediaan barang, tetapi pengirim barang tidak akan mendapatkan penghasilan selama barang atau produk yang diberikan belum laku terjual oleh penerima barang. Oleh sebab itu, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, konsinyasi dalam bidang bisnis berarti penitipan barang dagangan kepada agen atau orang untuk dijualkan dengan pembayaran. Maka dari itu, konsinyasi dalam bidang bisnis ini sering disebut juga dengan istilah “jual titip”. Sederhananya, pemasok barang akan menjual barangnya dengan cara menitipkan barang kepada pengecer yang kemudian keuntungan akan dibagi berdasarkan penjualan akhir. Bagi para pengecer atau penerima barang, kerja sama konsinyasi ini sangat menghemat biaya karena tidak perlu membeli barang yang akan dijual, tetapi barang-barang yang ada di toko pengecer bisa terpenuhi. Apabila pengecer dapat menjual barang yang sudah diterima, maka penerima barang atau pemasok mendapatkan keuntungan dan akan membayar komisi kepada pengecer. Pada umumnya, pemasok barang akan memberikan komisi sekitar 20-60 persen dari penjualan akhir. Uniknya dari konsinyasi bisnis ini adalah apabila semua barang diberikan pemasok tidak laku, maka barang-barang tersebut bisa dikembalikan kepada pemasok tanpa harus membayar ganti rugi. Dalam kerja sama konsinyasi, pemberi barang dan penerima barang akan sama-sama mendapatkan keuntungan karena pemberi barang bisa melihat perkembangan produknya dan penerima barang bisa mendapatkan keuntungan dari produk yang dijualnya. Supaya pemberi barang dan penerima barang selalu memperoleh win-win solution, maka dibuatlah perjanjian konsinyasi yang telah disepakati kedua belah pihak. Tips Penjualan Konsinyasi Agar Saling Menguntungkan Supaya kamu tidak merasa dirugikan ketika melakukan kerja sama konsinyasi, maka sebaiknya harus memerhatikan beberapa hal. Berikut ini tips agar penjualan konsinyasi bisa saling menguntungkan. 1. Harus Memiliki Perjanjian Konsinyasi yang Saling Menguntungkan Hal pertama yang harus dilakukan agar konsinyasi dapat berjalan dengan baik adalah membuat perjanjian konsinyasi yang saling menguntungkan. Hal ini harus dilakukan agar tidak ada yang merasa dirugikan serta penerima barang dan pengirim baran dapat menjalankan perannya dengan maksimal. Selain itu, perjanjian konsinyasi ini sifatnya harus terbuka dan jelas, sehingga tidak ada kecurangan pada perjanjian tersebut. 2. Pilihlah Produk yang Sesuai Dengan Toko Hal kedua yang perlu diperhatikan saat melakukan penjualan konsinyasi adalah pengirim barang atau pemilik produk harus cermat dalam memilih toko pengecer supaya produk yang dititipkan laris terjual. Semakin banyak produk yang terjual, maka keuntungan akan semakin besar dan merek produk menjadi lebih dikenal oleh banyak orang. Misalnya, sepatu olahraga tidak akan laku, jika dijual di toko sepatu formal. Oleh sebab itu, kecermatan ini harus dilakukan dengan teliti supaya penjualan konsinyasi terus mengalami peningkatan. 3. Harus Mengenali Produk Dengan Baik Ketika kamu sudah memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan cara konsinyasi, maka kamu harus mengenali produk dengan baik. Hal seperti ini bukan hanya dilakukan oleh pengirim barang saja, tetapi penerima barang juga harus melakukan ini. Ketika kedua belah pihak sudah mengenali produk dengan baik itu berarti sudah mengetahui setiap tanggung jawabnya. Khusus bagi pengirim barang, ketika menitipkan suatu produk, sebaiknya tunjukkan bahwa produk yang dititipkan dalam keadaan kualitas yang baik. 4. Produk yang Dijual Harus Dipastikan Diletakkan di Tempat yang Terlihat Hal keempat yang perlu kamu perhatikan ketika melakukan konsinyasi dengan pengecer adalah harus memastikan bahwa produk yang dititipkan diletakkan di tempat yang terlihat. Jika, produk diletakkan di tempat yang terlihat, maka peluang produk tersebut laris terjual akan semakin besar. Namun, produk yang diletakkan di tempat yang tidak terlihat kemungkinan produk yang dititipkan laku semakin kecil. Oleh sebab itu bagi pengirim produk atau pemilik produk, sebaiknya ikut berperan dalam menentukan letak dari produk yang akan dititipkan. 5. Harus Berpikir Kerja Sama Untuk Waktu yang Lama Perjanjian konsinyasi ini harus bisa berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga antara pengirim produk dan penerima produk bisa menciptakan hubungan simbiosis mutualisme. Dengan kata lain, kedua belah pihak sama-sama diuntungkan, sehingga selalu ingin melakukan kerja sama. Keuntungan yang dirasakan oleh pemilik produk atau pengirim produk itu berupa merek produk semakin dikenal oleh banyak orang. Sementara itu, keuntungan yang dirasakan oleh penerima produk berupa mendapatkan keuntungan dan stok ketersediaan barang di toko tak pernah habis Keuntungan Penjualan Konsinyasi Adanya kerja sama konsinyasi antara kedua belah pihak menandakan bahwa ada keuntungan yang bisa dirasakan oleh pengirim barang consignor dan penerima barang consignee. Berikut ini beberapa keuntungan dari penjualan konsinyasi Untuk Pengirim Produk Consignor 1. Tidak Perlu Menyewa Toko Benar sekali, pengirim produk atau pemilik produk ketika ingin memasarkan produknya tidak harus memiliki toko atau menyewa toko untuk berjualan. Hal ini dikarenakan, pengirim produk hanya menitipkan ke beberapa toko yang benar-benar cocok untuk diajak kerja sama. Tidak adanya biaya menyewa toko menandakan bahwa tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk menyewa toko, sehingga keuntungan yang bisa diambil bisa semakin besar. 2. Memperkenalkan Merek Barang Seorang atau kelompok yang membangun sebuah perusahaan pasti ingin sekali kalau merek produknya dikenal oleh banyak orang, sehingga mampu bersaing dengan kompetitor. Terlebih lagi merek dagang ini bisa diperkenalkan langsung terhadap pelanggan baru. Manfaat ini akan sangat bermanfaat sekali untuk kemajuan perusahaan agar semakin banyak orang yang mengetahui suatu produk. 3. Peluang Barang Laris Lebih Besar Dalam dunia bisnis, memperoleh keuntungan merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Keuntungan itu sendiri diperoleh dengan adanya produk yang laris terjual. Oleh sebab itu, supaya pemilik produk mampu menjual produk-produknya dengan cepat, maka salah satu caranya adalah melakukan penjualan konsinyasi. Produk yang dihasilkan ini bisa dititipkan lebih dari satu toko. 4. Tidak Perlu Membayar Penyimpanan Keuntungan berikutnya yang bisa dirasakan oleh pengirim produk atau pemilik produk ketika melakukan penjualan konsinyasi adalah tidak perlu membayar tempat penyimpanan. Tidak adanya biaya tempat penyimpanan menghemat biaya produksi. Selain itu, tidak adanya biaya untuk tempat penyimpanan disebabkan karena produk yang tidak laku bisa langsung dibuang makanan kedaluwarsa. 5. Mudah Mengetahui Barang Laku dan Tidak Laku Dengan adanya, penjualan konsinyasi, pemilik produk akan mudah mengetahui barang yang laris dipasaran dan barang yang tidak laku. Hal ini sangat bermanfaat karena pemilik produk bisa meningkatkan produk yang laris terjual dan mengevaluasi produk yang tidak laku. 6. Bisa Menjalin Hubungan Lebih Lama dengan Pengecer Kerja sama yang saling menguntungkan ini bisa meningkatkan hubungan lebih lama dengan pengecer. Keuntungan ini sangat bermanfaat bagi pemilik produk karena pengecer mau menjual produknya lebih lama. 7. Menambah Keuntungan Keuntungan yang terakhir ini bisa dibilang keuntungan utama yang bisa dirasakan oleh pemilik produk dari penjualan konsinyasi yaitu menambah keuntungan. Keuntungan yang terus mengalami peningkatan bisa memajukan perusahaan yang sedang dibangun oleh pemilik produk. Untuk Penerima Produk Consignee 1. Tidak Perlu Membayar Barang Bagi penerima produk atau pengecer tidak perlu membayar produk yang dititipkan oleh pengirim produk, sehingga tidak membutuhkan modal. Meskipun tidak membutuhkan modal yang banyak, tetapi ketersediaan barang di toko semakin banyak, sehingga bisa menarik banyak pembeli. 2. Barang Tidak Laku Bisa Dikembalikan Keuntungan penjualan konsinyasi yang bisa dirasakan oleh penerima barang adalah barang yang tidak laku bisa dikembalikan kepada pengirim produk. Dengan kata lain, penerima produk tidak perlu mengganti rugi produk-produk yang tidak laku. 3. Terhindar dari Kehabisan Stok Barang Ketika memiliki warung sembako kecil supaya banyak pembelinya, maka stok barang harus selalu ada. Dengan adanya penjualan konsinyasi, maka stok barang bisa terjamin karena pemilik warung bisa memesan kembali produk yang sudah habis tanpa harus berbelanja terlebih dahulu. 4. Barang yang Dititipkan Bisa Membuat Pelanggan Baru Tertarik Selain stok barang yang selalu ada, ternyata penjualan konsinyasi bisa memberikan keuntungan kepada penerima barang berupa adanya pelanggan baru. Pada umumnya, munculnya pelanggan baru disebabkan karena barang-barang yang dijual merupakan keluaran terbaru yang dikirimkan oleh pengirim produk. Kekurangan Penjualan Konsinyasi Setelah adanya kelebihan dari penjualan konsinyasi, maka pembahasan berikutnya adalah kekurangan dari penjualan konsinyasi, yaitu Untuk Pengirim Produk Consignor 1. Tidak Mendapatkan Pembayaran di Awal Pengirim produk harus berani menitipkan suatu produk walaupun belum mendapatkan pembayaran di awal. Hal ini menjadi kekurangan dari penjualan konsinyasi karena pengirim produk atau pemilik produk tidak memiliki jaminan ketika produknya tidak terjual habis. 2. Bisa Mengalami Kerugian yang Cukup Banyak Pengirim produk bisa mengalami kerugian yang cukup besar, jika salah memilih pengecer. Kesalahan memilih pengecer bisa menyebabkan produk yang dititipkan sulit untuk terjual atau bahkan tidak terjual dengan maksimal. 3. Harus Mengambil Barang yang Tidak Laku Apabila ada produk yang dititipkan tidak laku terjual, maka pengirim produk harus mengambil produk tersebut. Hal seperti itu bisa menyebabkan kerugian bagi pengirim produk atau pemilik produk. 4. Tidak Semua Barang Cocok dengan Penjualan Konsinyasi Sayangnya penjualan konsinyasi ini tidak bisa berlaku terhadap semua jenis barang. Oleh sebab itu, bagi pemilik produk harus memastikan apakah produk yang dihasilkan bisa dijual secara konsinyasi atau tidak. Untuk Penerima Produk Consignee 1. Harus Memberi Ruang Penerima produk harus menyediakan ruang yang cukup, jika menerima suatu produk yang dititipkan. Hal ini bisa membuat ruangang semakin kecil apalagi bagi warung sembako kecil. Maka dari itu, harus memberi ruang ketika melakukan penjualan konsinyasi menjadi suatu kekurangan. 2. Bisa Memunculkan Konflik Jika Barang Konsinyasi Jenisnya Sama Kekurangan dari penjualan konsinyasi berikutnya adalah bisa memunculkan konflik. Pada umumnya konflik ini bisa terjadi ketika ada produk yang sama dijual dalam satu toko, sehingga pengirim produk bisa berkonflik. 3. Pengirim Barang Tidak Mau Menanggung Kerusakan Beberapa perjanjian konsinyasi mengharuskan penerima produk mengganti produk yang rusak walaupun kerusakannya tidak tahu disebabkan karena apa. Contoh Konsinyasi Supaya lebih mudah memahami apa itu konsinyasi, maka di bawah ini akan diberikan dua contoh penjualan konsinyasi yang sering terjadi, di antaranya 1. Penjualan Konsinyasi Antara Produsen Besar dengan Toko Ritel yang Berskala Kecil Contoh penjualan konsinyasi yang pertama ini sering terjadi pada produsen besar dengan toko ritel kecil. Adapun beberapa produk yang biasanya dilakukan pada penjualan konsinyasi, seperti kopi kemasan, mie instan, jajanan kecil, sabun, pasta gigi, dan produk-produk yang bisa diecerkan lainnya. Sederhananya, ketika kamu atau keluarga kamu ada yang memiliki warung sembako kecil di sebuah kampung atau perumahan. Biasanya akan ada seseorang yang menawarkan suatu produk dari perusahaan ritel B, seseorang tersebut akan melakukan perjanjian penjualan konsinyasi dengan pemilik warung tersebut. 2. Penjualan Konsinyasi Antara Toko Besar dengan UMKM Contoh kedua ini biasanya sering terjadi ketika penjualan konsinyasi dilakukan oleh toko besar dengan UMKM. Penjualan konsinyasi ini bisa terjadi ketika kamu seseorang yang memiliki sebuah produk yang belum begitu besar, kemudian ingin memasarkan produknya dengan cara mengajukan proposal terhadap pasar swalayan. Pengajuan proposal ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk. Sumber Dari berbagai macam sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
04- Ciri ciri akuntansi penjualan konsinyasi pengertian dari pengamanat dan komisioner jelaskan dari akuntansi penjualan konsinyasi untuk pengamanat dengan
Penjualan konsinyasi merupakan sebuah bentuk kerjasama atau suatu perjanjian antara dua pihak dimana salah satu pihak sebagai pemilik barang consignor yang menyerahkan barangnya kepada pihak penjual consignee untuk dijual dan kemudian akan mendapatkan komisi tertentu sesuai dengan perjanjian yang ada. Dengan kata lain, pihak penjual consignee bisa menjual barang secara gratis barang yang dititipkan dari pemilik barang consignor. Akan tetapi, pihak penjual tidak bisa menaikkan harga sebab komisi pihak penjual diberikan langsung oleh pihak pemilik barang itu sendiri. Jenis bisnis ini jelas berbeda dibandingkan dengan reseller ataupun dropshipper. Sebab, jika reseller dan dropshipper bisa menentukan sendiri margin profit yang ingin mereka dapatkan. Sistem penjualan konsinyasi sendiri ternyata sudah banyak diterapkan di Indonesia sejak lama, diantaranya pada bidang makanan, elektronik, perabotan rumah tangga, dan bidang usaha lainnya. Lalu, apa sajakah kelebihan dari penjualan konsinyasi? Kelebihan bagi pemilik produk consignor 1. Memperluas pasar dan menghemat biaya promosi 2. Tidak perlu bingung memikirkan penjualan 3. Menghemat SDM dan biaya pelanggan, dan atau tidak perlu membayar gaji pegawai 4. Bisa lebih fokus kepada pengembangan produk Kelebihan bagi penjual atau penyalur consignee 1. Dapat keuntungan tanpa mengeluarkan modal 2. Risiko kecil, atau tidak akan merugi jika barang tidak laku 3. Dapat komisi penjualanan 4. Mendapatkan display produk yang beragam varian Sementara itu, ada kelebihan tentu saja ada juga kekurangannya. Berikut kekurangan dari penjualan konsinyasi bagi pemilik barang. Kekurangan bagi pemilik barang consignor 1. Tidak dapat mengontrol penjualan, atau bisa saja promosi tidak sesuai dengan ekspektasi 2. Risiko kerugian 3. Barang bisa saja dikembalikan tanpa terjual, serta barang rusak 4. Keuntungan tidak bisa langsung diterima Kalau untuk kekurangan bagi pihak penjual atau penyalur consignee, sistem penjualan konsinyasi tidak memiliki risiko apapun bagi pihak penjual. Hal ini dikarenakan, produk yang dijual memang bukan produk milik mereka sendiri, melainkan sebuah titipan dari pemilik barang. Bagi pihak penjual, keuntungan dapat diperhitungkan dari seberapa banyak barang yang terjual. Akan tetapi, jika barang tidak habis terjual, maka pihak penjual tidak akan mengalami kerugian karena consignor atau pemilik barang akan menarik kembali produk yang tidak laku tersebut. Untuk memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis dengan sistem penjualan konsinyasi ini, Anda bisa menggunakan Keysoft ERP sebagai solusi bisnis Anda. Untuk informasi lebih lanjut, bisa klik disini.
NIM: 1122468950. )*Tandatangan dibubuhi materai 6.000; ABSTRAKSI. Masalah sumber daya manusia saat ini masih tetap menjadi pusat perhatian suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi. Salah satu pelaksanaan manajemen sumber daya manusia yaitu adanya sistem penilaian terhadap kinerja.
Menurut Anda, apa kriteria sales terbaik yang menjadi keunggulan perusahaan? Sebagaimana Anda ketahui jika setiap bagian dari perusahaan akan mempunyai fungsinya masing-masing bergantung dari fungsi kebutuhannya. Adapun divisi perusahaan yang mempunyai peranan yang cukup penting adalah sales atau bagian penjualan, yang pada umumnya terdiri atas sales dalam sebuah perusahaan startup, sales executive disebut juga sebagai account executive. Sedangkan jika di perusahaan asuransi posisi sales executive disebut sebagai financial advisor. Hal ini karena posisinya tersebut akan membantu nasabah untuk pengelolaan keuangan mereka ketika mengikuti program asuransi itu, fungsi dari sales executive ini juga dalam beberapa tahun mendatang akan tergeser dengan posisi yang lainnya atau bahkan teknologi yang makin canggih. Walaupun memang hal ini tidak mengartikan jika profesi ini akan hilang begitu saja. Hanya ada beberapa dari segelintir orang yang mempunyai etos dan karakter kerja terbaiklah yang dapat bertahan di bidang yang satu ini. Maka dari itu memang seseorang dengan posisi ini haruslah mempunyai skill yang Skill yang Dimiliki Oleh Sales Terbaik1. Sales Harus Memiliki KetekunanPerlu Anda ketahui jika follow up akan menjadi sebuah menu rutin bagi seorang sales executive dan tentunya tidak boleh tertinggal begitu saja setiap harinya. Tentunya para calon klien yang nantinya didapatkan datanya dari sumber-sumber tertentu harus segera diolah datanya dengan cara menghubungi nomor yang dicantumkan, satu per satunya. Selain itu juga tidak jarang sering terjadi penolakan, dan biasanya ini menjadi menu tambahan bagi mereka yang tentunya harus ditelan oleh seorang yang menduduki posisi ini. Inilah yang menjadi konsekuensi dari pekerjaan terjadi penolakan maka yang harus dilakukan sales terbaik adalah beralih ke calon klien selanjutnya tentunya Anda juga tidak lagi perlu memaksakan supaya penawaran Anda itu langsung diterima. Apabila Anda ada tawaran untuk kemudian meminta dihubungi pada hari dan jam lain. Tentunya Anda dapat mengejar dan mencatat lagi menyesuaikan dengan waktu yang memang telah ditentukan oleh calon klien. Pastinya ketekunan merupakan sebuah keharusan tapi jangan sampai Anda ngotot. Ini bukan satu-satunya cara untuk dapat bertahan di industri Sales Harus Memiliki Manajemen Waktu yang BaikMempunyai catatan kegiatan atau buku harian merupakan hal yang tergolong sangat penting, terutama bagi Anda yang profesional di bidang ini. Apalagi Anda juga harus mem follow ratusan bahkan calon klien tiap harinya. Sebagai seorang sales executive tentunya Anda wajib untuk lebih cermat, tentunya akan membagi-bagi tiap nama tersebut ke dalam beberapa kategori menyesuaikan dengan kemajuan dari tiap permisalan saja Anda membuat sebuah buku dengan tanda P yang dipergunakan untuk calon klien yang potensial. IP bagi calon yang memang akan memasuki tahap negosiasi. Kemudian D merupakan deretan daripada klien yang memang telah resmi berhasil dijangkau atau bertanggung dari hal sederhana itu nantinya akan sangat membantu Anda dalam bekerja sebagai seorang sales executive yang setiap saat menentukan berbagai macam kegiatan follow up di tiap harinya. Pada kelompok mana saja dari klien tersebut yang wajib lebih dahulu diusahakan dan yang sudah berjalan. Pastinya kualitas dari sales seperti ini akan banyak sekali yang mencarinya dan kerap menjadi aset dari perusahaan dikarenakan mempunyai time table yang cenderung lebih Sales Terbaik Harus Mempunyai Empati dan Rasa PeduliApabila memang di kantor Anda mempunyai anak buah atau staff sales, maka rasa empati dan kepedulian akan menjadi hal yang membuat Anda disegani oleh anak buah. Sebagai seorang sales executive pastinya Anda akan mempunyai jam terbang yang tergolong akan lebih banyak jika dibandingkan dengan staf Anda. Adapun memang permasalahan salam hal menghadapi klien dan tugasnya yang tentunya dialami oleh staff juga akan dirasakan lebih dahulu oleh seorang sales pengalaman tersebutlah yang harus menjadikan Anda lebih memperdulikan anak buah dan terlebih dari itu harus memberikan semangat supaya bisa bekerja sama dan memenuhi target dari perusahaan. Tentunya kepedulian yang tinggi tersebutlah yang nantinya dapat Anda terapkan terhadap klien. Hal tersebut dikarenakan memang sales yang baik tentunya harus dapat memposisikan dirinya sebagai seorang klien Anda seorang sales sudah mempunyai skill ini dan ahli tentunya klien juga akan merasa betah dan senang ketika membantu dengan Anda. Selain itu juga adanya kemungkinan bagi produk atau jasa Anda itu direkomendasikan oleh rekan klien, hal itu tentunya akan membuka peluang dikarenakan tingkat kepuasan daripada layanan atau produk yang berasal dari perusahaan Sales Terbaik Seperti Pencerita yang Begitu HandalTentunya penawaran yang dilakukan secara langsung produk atau jasa Anda merupakan sebuah metode yang harus dihindari oleh sales executive. Jangan hanya Anda ingin mendapatkan secara cepat klien tapi tidak memperdulikan cara pengenalan yang baik dan elegan. Tentunya hal ini merupakan hal yang harus Anda ketahui jika salah satu dari metode yang baik dalam hal penawaran atau pengenalan adalah dengan cara bercerita. Adapun memang hal yang seharusnya Anda ceritakan. Tentunya tidak melulu harus mengarah secara langsung kepada perencanaan dari calon klien untuk mempergunakan atau membeli jasa Anda. Hal yang perlu diperhatikan adalah dengan mencari lebih dahulu mengenai Sales Terbaik Memiliki Analisis Tepat Tentang Kebutuhan KlienKemudian setelah itu Anda harus melakukan analisis-analisis berkaitan dengan poin tertentu secara cepat. Yang mana sekiranya dapat dengan mudah berhubungan dengan segala macam dari produk yang ditawarkan nantinya. Maka Anda juga bisa menginformasikan setelah itu berkaitan dengan produk tersebut apakah bermanfaat atau tidaknya bagi si calon klien tersebut. Pada awal mula perkenalan tentunya sebagai seorang sales terbaik wajib memegang peranan sebagai pemegang naskah dan juga mampu menguasai suasana. Pada saat si calon klien tersebut terbawa suasana dan merasa nyaman dalam bercerita dan Anda juga mulai percaya. Maka nantinya urusan dalam hal penjualan akan lebih mulus Pendekatan yang Dilakukan Secara Personal di Area ProfesionalTentunya skill yang satu ini tidak mengartikan bahwa Anda wajib masuk ke dalam ranah pribadi klien. Bahkan tampak dekat dan akrab dengan mereka. Tentunya bagi seorang sales terbaik, pastikan bahwa Anda harus melakukan pendekatan yang berbeda pada tiap-tiap klien menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakter contoh adalah bagaimanakah cara dalam hal berkomunikasi dalam klien yang mempunyai cara berkomunikasi dengan klien. Misalnya saja yang profesinya seorang dokter dan profesi lainnya akan tampak berbeda satu sama lainnya. Agar nantinya sales tersebut mampu bertahan dengan berbagai jenis klien, Anda juga wajib lebih fleksibel ketika mempergunakan berbagai metode tersebut. Inilah salah satu dari kriteria sales sales atau penjualan adalah divisi perusahaan yang mempunyai peranan yang cukup penting. Ada beberapa kriteria sales terbaik yang dibutuhkan perusahaan misalnya ketekunan, manajemen waktu yang baik, memiliki empati, dan menceritakan produknya dengan baik. Sales yang baik juga mampu menganalis kebutuhan klien dan melakukannya secara profesional. Jika perusahaan Anda bergerak di penjualan, apakah divisi sales sudah bekerja dengan maksimal?
FixPenjualan Konsinyasi. Rudy Semiawan. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 32 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Fix Penjualan Konsinyasi.
Pengertian Penjualan, Manfaat, dan Jenis-jenisnya Penjualan bisa menjadi salah satu faktor berkembangnya bisnis menjadi lebih besar, begitu juga untuk bisnis yang baru merintis seperti UKM. Menurut Reeve, Warren, dan Durhac pengertian dari penjualan adalah sejumlah total yang dikenakan kepada pelanggan untuk barang dagangan yang dijual, termasuk tunai dan kredit. Penjualan bisa diartikan dengan proses pemenuhan kebutuhan penjual dan pembeli baik secara tunai maupun kredit. Hal ini menjadi salah satu tolak ukur apakah bisnis bisa berjalan lancar atau tidak. Jika aktivitas penjualan memiliki angka yang tinggi, berarti pelanggan banyak yang membutuhkan barang atau jasa yang dijual. Jika yang terjadi adalah kebalikannya, berarti ada kesalahan terhadap produk atau mungkin bisnis tidak menyasar target pasar yang tepat. Maka dari itu, penjualan juga bisa menjadi tolak ukur untuk evaluasi bisnis karena dari informasi ini, bisa diketahui data yang akurat tentang kondisi produk atau jasa terhadap pasar. Ada beberapa jenis penjualan yang perlu diketahui oleh pemilik bisnis agar tetap bisa mempertahankan bisnisnya, seperti berikut Penjualan Tunai, dilaksanakan secara tunai di mana pembayaran dilakukan oleh pembeli secara cash dan selesai dalam satu kali transaksi. Penjualan Kredit, pembayarannya dilakukan dengan cara dicicil dalam rentan waktu tertentu. Jumlah cicilannya disesuaikan dengan berapa lama kredit yang diambil. Biasanya, penjual akan menambahkan bunga untuk setiap cicilan, tetapi ada juga yang tanpa bunga. Tender, dilakukan melalui proses tender dengan mengikuti prosedur yang berlaku. Ketentuannya dibuat sesuai dengan kebutuhan penjual dan pembeli. Ekspor, dilakukan dengan pembeli yang berasal dari luar negeri. Biasanya ini terjadi untuk bisnis yang sudah besar sehingga mudah untuk mendapatkan pembeli yang berasal dari luar negeri. Konsinyasi. Sistem penjualan konsinyasi biasanya melalui pihak ketiga yang mana produk atau jasa yang dijual melewati reseller sebelum sampai kepada pembeli. Grosir, dijual secara eceran melalui pedagang grosir. Manfaat dan Tujuan Penjualan Berikut ini adalah manfaat dari penjualan yang bisa didapat bisnis 1. Mendapatkan Laba Tertentu Penjualan bisa membantu perusahaan mendapatkan laba. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi bisnis. Laba bisa mendatangkan keuntungan yang tinggi untuk bisnis. Sehingga bisnis bisa berkembang lebih pesat dan lancar. Dengan tingginya laba yang didapat dari penjualan, tentunya bisnis akan mendapatkan keuntungan dan juga biaya untuk operasional yang lain. Pengelolaan keuangan yang tepat diperlukan agar laba bisa dialokasikan untuk pengembangan bisnis dengan tepat. 2. Mendapatkan Volume Penjualan Volume penjualan diperlukan bisnis untuk mencapai target yang telah ditentukan. Target ini dibuat agar bisnis bisa terus beroperasi dengan adanya pemasukan dana untuk setiap periode tertentu. 3. Pertumbuhan Bisnis Penjualan yang tinggi akan memudahkan bisnis untuk berkembang dengan pesat. Semakin tinggi angkanya berarti semakin tinggi pula laba dan keuntungan yang didapat oleh perusahaan Dengan besarnya manfaat penjualan untuk bisnis, Anda juga perlu tahu bahwa bisnis akan semakin pesat perkembang dengan pengelolaan keuangan yang baik. Untuk memudahkan Anda mengelola sistem keuangan bisnis, Anda bisa menggunakan software akuntansi online seperti Mekari Jurnal yang dilengkapi fitur pengelolaan keuangan yang komprehensif. Jurnal dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan tersedianya berbagai fitur, seperti laporan keuangan, persediaan barang, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran. Dengan menggunakan aplikasi accounting online Jurnal, Anda bisa menghemat biaya, waktu, dan energi karena data keuangan bisnis diproses dengan baik oleh Jurnal. Pada September ini, dapatkan promo diskon hingga 20% dan Cashback mencapai Rp1,5 juta bagi yang berlangganan Jurnal Paket Enterprise+ minimal 24 bulan. Tak hanya itu, Anda juga berhak mendapat diskon 20% dan cashback hingga Rp1 juta jika berlangganan Paket Pro minimal 24 bulan. Untuk info selengkapnya, Anda bisa mengunjungi website Jurnal atau mencoba demo gratis selama 14 hari dengan mengetuk banner di bawah ini.
RVKpu.